Makalah Manusia dan Pandangan Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan.
Setiap manusia tentu memiliki pandangan hidup dan jalan hidupnya masing-masing.
Pandangan hidup merupakan suatu pendapat atau pertimbangan yang dimiliki oleh
setiap manusia yang bersifat mutlak dan merupakan suatu bentuk arahan, petunjuk
atau pedoman untuk hidup didunia. Pandangan hidup tidak terjadi sekejap waktu,
namun memiliki proses yang lumayan cukup lama. Membutuhkan proses yang lama
karena manusia akan dapat memberi kesimpulan untuk memiliki suatu pedoman,
tidak lain berdasarkan pengalaman yang pernah dialami, kemudian dipilah dan
direnungkan untuk menjadikannya suatu arahan atau petunjuk yang baik untuk
dijadikannya pedoman didalam hidupnya.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
a. Apa arti dari pandangan hidup ?
b. Apa unsur-unsurn dari pandangan hidup?
c. Bagaimana cara menyikapi setiap pandangan hidup?
1.3.
TUJUAN
a. Mengetahui arti dari pandangan hidup
b. Mengetahui unsur-unsur dari pandangan hidup
c. Menjelaskan cara menyikapi setiap pandangan hidup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat
kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup itu
sendiri adalah bagaimana seseorang memandang kehidupan dan bagaimana manusia
mempunyai konsepsi mengenai kehidupan. Setiap manusia mempunyai pandangan hidup
yang berbeda dengan manusia lainnya.
Dalam dunia nyata manusia terkadang mempunyai pandangan hidup yang saling
menimbulkan perpecahan akibat perbedaan pandangan hidup yang mereka miliki. Hal
ini terjadi tentu saja karena adanya beberapa faktor yang membuat seseorang
mempertahankan pandangan hidupnya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.
Pandangan hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya, akan tetapi
pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a.
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b.
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan nonna yang terdapat pada negara
tersebut.
c.
Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
2.2.
UNSUR - UNSUR PANDANGAN
HIDUP
Pandangan hidup memiliki beberapa unsur yang diantaranya adalah :
a. Cita – Cita
Cita – cita merupakan
suatu keinginan yang akan dicapai atau dituju dalam jangka waktu yang
direncanakan. Cita –cita juga bisa disebut dengan angan-angan, kemauan,
keinginan atau harapan. Dapatkah
seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari
tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki
cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang
dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang
hendak dicapai.
Faktor
manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan
oleh kualitas manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga
apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian
banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai
apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri.
Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras
ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan
motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara
keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup
yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
Faktor
kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut
yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan
kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita. Sedangkan faktor yang
menghambat merupakan kondisi yang merintangi
tercapainya suatu cita-cita.
b.
Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan adalah suatu perbuatan, tingkah laku, sikap yang dianggap sesuai
dengan norma dan nilai yang ada pada masyarakat dan bermanfaat.
Sebagai
mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk.Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah
semacam bisikan di dalam hati yang
mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya
suatu perbuatan,tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat
merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai
suara hati amat besar dan penting dalam hidup
manusia. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu
mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya.
Oleh karena itu, kalau seseoraang berbuat
sesuatu sesuai dengan bisikan suara hatinya, maka orang tersebut
perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat atau bertindak menurut suara hati,
maka tindakan atau perbuatan itu adalah baik. Sebaliknya
perbuatan atau tindakan berlawanan dengan suara hati kita, maka perbuatan
atau tindakan itu buruk.
Karena
merupakan anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara
masyarakat. Sebagaimana suara hati tiap pribadi itu pasti
selalu menginginkan yang baik,maka masyarakat yang terdiri atas
pribadi-pribadi itu pun pasti suara hatinya juga menginginkan yang
baik, maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi pasti suara
hatinya juga menginginkan yang baik untuk kehidupan masyarakatnya.
Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat.
Tetapi dapat saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan
umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang atau segelintir orang
didalamnya atau sebaliknya. Dengan demikian, seseorang harus tunduk
kepada apa yang baik bagi masyarakat umum.
Sebagai
mahluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara
Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan
perbuatan yang tidak baik. Jadi,untuk mengukur perbuatan baik buruk, harus kita
dengar pula suara Tuhan atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan
berbentuk hukum Tuhan atau hukum agama.
Jadi
kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara
hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti
berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah
terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya.
c.
Usaha
atau Perjuangan
Usaha
atauperjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap
manusia harus bekerja keras untuk kelanjutan hidupnya.
Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan.
Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah
kodrat manusia. Tanpa usaha atau perjuangan,
manusia tidak dapat hidup sempuma.
Kerja
keras pada dasamya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Sebaliknya pemalas berarti menjatuhkan harkat dan
martabatnya sendiri. Karma itu tidak boleh bermalas-malas,
bersantai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat
ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.
Dalam
agama pun diperintahkan untuk kerja keras. Sebagaimana hadist
yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W. yang
ditujukan kepada para pengikutnya:”Bekerjalah kamu
seakan-akan kamu hidup selama-lamanya. dan
beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok.
Allah berfirman dalarn Al-Qur’an surat Ar-Ra’du ayat
II : “sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Dari haidst dan
firman ini dapat dinyatakan bahwa manusia perlu kerja keras untuk
mempenbaiki nasibnya sendiri.
Untuk
bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena
kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran
antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu
terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan. Karena itu
mencari ilmu dan keahlian/ketrampilan itu suatu keharusan.
Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntutlah ilmu dari
buaian sampai ke liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai
“long life education”
d. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan.
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran
naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
1.
Aliran
Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan
gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu
dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi.
Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap dengan hukum-hukumnya. secara mutlak
dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alarn ini, karena
manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang
menentukan .
Bagi
yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk
ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan
ajaran-ajaranTuhan yaitu agarna. Ajaran agarna itu ada dua macarn yaitu :
Ø Ajaran agarna dogmatis, yang disarnpaikanoleh Tuhan melalui
nabi-nabi. Ajaran agarna yang dogmatis bersifat mutlak (absolut),terdapat dalam
kitab suci Al-Quran dan Hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
Ø Ajaran agarna dari pemuka-pemukaagarna,yaitu sebagaihasil
pemikiranmanusia, sifatnya relatif(terbatas).Ajaranagarnadari
pemuka-pemukaagarnatermasukkebudayaan,terdapat dalarn buku-buku agarna yang
ditulis oleh pemuka-pemuka agarna. Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan
perkembanganjarnan.
Apabila
aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup,
maka keyakinan manusia itu bennula dan Tuhan.Jadi,
pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran
Tuhan melalui agamanya Manusia yakin bahwa kebajikan
itu diridhoi oleh Tuhan. pandangan hidup yang
dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah
kekuasaan tertinggi, yang menentukan
segala-galanya disebut pandangan hidup
religius (keagamaan).
2.
Aliran
intelektualisme
Dasar
aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal
manusia berpikir. Mana yang benar menu rut akal
itulah yang baik, walaupun bertentangan
dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan
kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses.
Dengan akal diciptakan teknologi. Teknologi adalah a1at bantu mencapai
kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin
teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan
hati nurani.
Apabila
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia ito bennula dan akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi
oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut
akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa
kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan
teknologi). Pandangan hidup ini disebut llberalisme.Kebebasan akal menimbulkan
kebebasan bertingkah laku dan berbuat,
walaupun tingkah laku dan perbuatan itu
bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akallebih ditekankan
pada setiap individu. karena itu individu yang berakal (berilmu dan
berteknologi tinggi) dapat menguasai individu yang
berpikir rendah (bodoh).
3.
Aliran
Gabungan
Dasar
aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib aninya
kelruatan yang berasal dan Tuhan, percaya adanya
Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan aka! adalah dasar
kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya
sesuato. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik
sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati
nurani). Jadi, apa yang benac menurut logika berpikir
juga dapat diterima oleh hati nurani.
Apabila
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua
kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarlcan
pada logika berpildr, sedangkan hati nurani dinomor
duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya
tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika
berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat),
pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Apabila
dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari
keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun
sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun
secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialime – religius. Kebajikan
yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat
diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
2.3.
CARA
MENYIKAPI SUATU PANDANGAN HIDUP
Dalam hidup ini kita tentu harus memahami setiap keadaan yang ada agra
terjadi suatu sinkronisasi antara setiap manusia. Bayak cara ataupun sikap yang
harus kita ambil dalam melakukan suatu pendekatan terhadap manusia lainnya,
apalagi menghadapi manusia yang sangat teguh terhadap pendiriannya. Berikut ini
ada beberapa faktor yang harsu diperhatikan untuk menghadapi atau menanggapi
setiap pandangan seseorang :
a. Kondisi
Kondisi adalah suatu
hal pertama yang harus kita lihat apabila sedang mendekati atau menghadapi
terhadap seseorang dengan pandangannya. Sebagai contoh, ada seseorang yang
sedang ada masalah diluar baik keluarga atau lingkungannya tentu dia akan mudah
menjadi pemarah, maka hal itulah yang kanan membuat kita mengerti seseorang
tersebut. Baik seseorang seperti apapun yang akan kita hadapi kita harus pintar
– pintar membaca kondis seseorang, sebab itulah faktor utama dalam mempengaruhi
pandangan seseorang.
b. Sifat
Sifat adalah faktor
kedua yang sangat menentukan tingkat keberhasilan suatu pendekatan, apabila
orang tersebut bersifat terbuka tentu saja orang itu sangat mudah diberi
pendekatan, apabila seseorang tersebut justru sangat keras kepala tentu saja
perlu kesabaran yang sangat banyak untuk menhadapi seseorang tersebut.
c. Keuangan
Salah satu keadaan yang
sangat unik yaitu keadaan menurut keuangan. Keuangan seseorang biasanya
terlihat pada tanggal – tanggal tua yang sangat mencolok karena mungkin
seseorang ini sedang mengalami stress akan masa depannya. Sebagai contoh
seorang guru suka marah – marah bila tanggal tua karena hal kecil yang
dilakuakn oleh murid –muridnya tapi lain halnya bila saat sedang tanggal muda
walaupun murid – muridnya sedikit nakal namun sang guru kadang suka memaafkan
dengan mudah tanpa ada tindak lanjutnya. Namun hal ini bukan hanya dialami oleh
sang guru saja, hampir semua orang menjadi frustasi dan mudah marah karena
faktor – faktor tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Setiap orang didunia ini memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Ada
yang sejalan dengan pikirang orang lain dan ada juga yang tidak sejalan dengan
pikiran orang lain. Tidak sedikit pandangan hidup yang membuat perdebatan dan
perselisihan antar umat manusia. Terkadang pemikiran yang baik bagi seseorang
tapi dimata orang lain itu tidak baik. Hal itu yang menyebabkan perselisihan.
Banyak orang yang beranggapan bahwa pandangan hidup yang ia miliki adalah yang
terbaik, tetapi dimata orang lain itu bisa sebaliknya. Oleh karena itu
pandangan hidup harus lebih bermutu dan baik agar kehidupan yang kita miliki
bisa lebih maju.
3.2
SARAN
Pada dasarnya kita boleh saja memiliki pandangan hidup seperti apapun
terhadap suatu kejadian namun kita harus mampu menerima saran dan mampu
memberikan pengertian kepada orang lain karena kita hidup didunia ini tidak
hidup sendiri dan membutuhkan orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Seri
Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad
Muchji, Universitas Gunadarma
Komentar
Posting Komentar